Sahabat pembaca yang luar biasa! Pada umumnya perjuangan manusia dalam mencapai cita-cita penuh perjuangan dan pengorbanan. Tidak ada yang didapat dengan mudah, melainkan telah didahului dengan usaha yang gigih dan pantang menyerah. Tak jarang berbagai hambatan, cobaan, dan kesulitan menghadang di depan kita hingga asa kita pun hampir sirna. Jika Anda sedang menghadapi hal-hal tersebut, semoga artikel ini bisa memberikan secercah harapan atau bahkan mengobarkan semangat Anda yang hampir padam.
Ketika kita dalam keadaan sulit, menderita, dan serba prihatin seringnya kita merasa sendirian. Tidak ada orang yang mau membantu, atau hanya sekadar memberikan dorongan semangat. Kadang kita merasa dunia begitu kejam atau menganggap Tuhan tidak adil. Apalagi ketika melihat orang lain lebih berhasil, hidup lebih enak dan bahagia menurut pandangan kita. Dunia kita terasa semakin sempit dan menyesakkan.
Ternyata semua itu hanya perasaan kita sendiri. Perasaan yang diliputi kecemasan dan ketakutan pada hal-hal buruk yang tidak kita inginkan. Perasaan yang jauh dari rasa syukur dan kesadaran bahwa masih banyak nikmat hidup dan karunia yang pantas untuk disyukuri. Lebih jauh lagi adalah perasaan yang berasal dari jiwa yang jauh dari Tuhan. Jiwa yang rapuh karena rapuhnya iman kepada Ilahi.
Seandainya kita memiliki keimanan yang kokoh, tentu pikiran kita tidak akan berburuk sangka. Maksudnya kita tidak berpikir negatif dan menyalahkan keadaan. Semua pikiran negatif hanya akan menambah masalah. Prasangka buruk hanya akan menghalangi ditemukannya sebuah solusi cemerlang untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Kalau kita mau berpikir ke atas jauh menembus langit, pasti akan ketemu. Ternyata semua ini sudah ada yang mengatur. Baik atau buruk menurut kita, semua itu sudah diperhitungkan dengan sangat teliti.