Thursday, September 22, 2016

INGIN SUKSES, PAHAMI PENYEBAB KEGAGALAN BISNIS

INGIN SUKSES, PAHAMI PENYEBAB KEGAGALAN BISNIS

Sebuah usaha tidak akan terlepas dari kegagalan. Itulah tantangan yang harus dihadapi oleh para pembisnis dan pengusaha. Membangun atau merintis usaha sangatlah mudah. Terlebih lagi kita memiliki modal yang mencukupi, ditambah dengan keahlian yang mumpuni. Tapi dibalik semua itu ada hal penting yang sering kali terjadi. Yaitu banyaknya rintangan di tengah- tengah perjalanan usaha. Kegagalan selalu saja menghantui sebuah usaha yang akan mencapai masa suksesnya. Tidak jarang kegagalan tersebut berujung pada kebangkrutan sebuah perusahaan. Maka perlulah kita memahami beberapa penyebab kegagalan bisnis atau usaha agar bisa meminimalisirnya. Selain itu masalah tersebut terselesaikan sehingga perusahaan akan bisa beroperasi seperti semula. Mari kita pahami apa saja penyebab kegagalan yang sering dialami oleh berbagai perusahaan, agar kita bisa mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi.

Ada 7 penyebab kegagalan bisnis atau usaha yang sering terjadi, diantarannya adalah :

1. Tidak jujur

Tidak jujur disini bisa berlaku kepada pemilik atau karyawan perusahaan itu sendiri. Mulailah sebuah keberhasilan bisnis dari diri kita sendiri. Karena kemajuan sebuah perusahaan bukan terletak pada perusahaan itu sendiri. Melainkan pada para pemilik dan karyawannya. Pemilik perusahaan haruslah bersikap tegas agar para karyawan bekerja dengan jujur. Apabila hal ini terjadi maka bersiaplah menghadapi berbagai macam masalah yang akan terjadi. Banyak sekali karyawan yang ingin mempunyai pendatapan tambahan sampai berani berlaku tidak jujur. 


Contohnya karyawan yang bertugas menjual barang- barang ditoko dengan harga yang tidak sesuai. Agar lebih mudah di mengerti akan saya berikan penjelasannya. Si A adalah pemilik toko, sedang B adalah karyawan sekaligus kepala toko. A menentukan harga dari satu bungkus roti malkis yang sudah menjadi ketentuannya dengan harga yang sudah ditetapkan adalah Rp. 5.000,-. Kebetulan sang pemilik tidak berada di toko karena dia hanya memfasilitasi tokonya itu dan menerima hasil setiap bulannya. Lalu B memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbuat curang. Terlebih dia adalah seorang kepala toko, maka dia memutuskan untuk merubah harga yang sudah ditetapkan pemilik toko dengan harga Rp. 7.000,-. Jadi, dari kecurangannya itu dia memperoleh uang Rp. 2.000,- perbarang yang langsung masuk ke sakunya. Coba bayangkan itu baru satu barang, bagaimana jika dalam sehari bisa laku puluhan atau ratusan barang. Maka perusahaan tersebut tidak akan dipercaya lagi oleh para konsumen yang menyadari hal tersebut. Bisa jadi pada akhir cerita perusahaannya akan jatuh bangkrut dan harus berurusan dengan kepolisian atas tuntutan para pelanggannya.

Itulah contoh kecilnya, tapi berakibat sangat fatal. Maka berlaku jujurlah dalam setiap hal baik itu berniaga, berbisnis atau dalam kehidupan sehari- hari. 

2. Kikir

Janganlah bersikap kikir kepada siapapun. Pebanyaklah memberi kepada yang membutuhkan. Seorang karyawan bekerja keras untuk mendapatkan upahnya. Dibalik kerja kerasnya itu membuat sebuah perusahaan berjalan dengan lancar tanpa hambatan dan berhasil memperoleh keuntungan yang banyak. Besarlah jasa para karyawan yang berani berkorban dan rela bekerja keras setiap hari walaupun demi mendapatkan upah setiap bulannya. Tapi perlu kita ingat sebagai pemilik perusahaan patutlah kita berterima kasih kepada para karyawan dengan tidak berbuat kikir kepada mereka. Bagaimana caranya? mulailah memberi tunjangan kepada mereka sekalipun hanya pekerja kontrak. Itu adalah langkah penting yang harus dilakukan agar mereka puas dengan semua kerja kerasnya. Memberi tambahan upah bukan berarti memanjakan para karyawan. Artikanlah hal tersebut sebagai kegiatan amal atau menghilangkan sifat kikir.

Jika sifat kikir selalu dipelihara maka bisa dijamin tidak ada yang mau bekerja di perusahaan kita. Sekali ada mungkin dia hanya kuat bekerja selama 1 minggu, 1 bulan atau 2 bulan. Semua itu karena tidak setara antara upah dan pekerjaan. Hargailah pekerjaan seseorang sekalipun usahanya itu menggunakan otot bukan otak. Otot dan otak sama saja karena keduannya saling membutuhkan untuk menjalankan suatu bisnis. Jika ingin berhasil hindari sifat kikir ini dimulai dari diri sendiri. Dengan begitu semua karyawan akan mencontoh apa yang kita lakukan.

3, Pengelola tidak kompeten dan tidak berpengalaman

Jika kita berbicara tentangn pengelola yang kompeten dan berpengalaman, maka bisa di katakan sangatlah sulit. Mencari orang yang kompeten itu masih bisa dibilang banyak. Tapi dari segi berpengalaman inilah yang sulit. Karena seberapa besar pengalamannya itu hanya dapat dilihat ketika dia mulai bekerja dan kita mengamatinya. Barulah disitu kita bisa mengetahui orang tersebut berpengalaman atau sebaliknya. Sedangkan kompeten bisa dilihat dari sisi manapun, bisa melalui tes tertulis atau prakteknya. 

Setelah membahas sedikit tentang kompeten dan pengalaman. Maka perlu kita ketahui pengelola yang tidak kompeten bisa menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan. Apabila kita terus mempertahankan pengelola yang tidak berkembang sama sekali maka janganlah dipertahankan. Ini dapat berakibat fatal untuk usaha kita. Kompeten memang sulit dilihat pada awal seseorang bekerja dan dapat dilihat saat sudah mengijak beberapa bulan. Alangkah baiknya biarkan pengelola tersebut menyesuaikan diri, setelah itu dia akan mulai berkembang dengan usaha yang sedang dia kelola. Tapi perlu anda antisipasi jika suatu saat pengelola tersebut tidak berkembang sedikitpun, maka lakukan tindakan khusus untuk memberhentikan dirinya atau memindahkannya sebagai karyawan biasa.

Pengalaman pun sangat dibutuhkan tapi lakukan seperti cara diatas agar mengetahui juga apakah pengelola berpengalaman atau sebaliknya. Jika dalam beberapa bulan pekerjaannya terlihat berbedan dan tidak sesuai dengan yang dia utarakan. Maka bisa jadi pengalamannya hanya omong kosong belaka. Untuk langkah ini anda bisa memberhentikannya atau memindahkannya ke bagian karyawan biasa.

4. Kurang perhatian dalam usahanya

Awasi benar- benar usaha yang sedang anda jalani. Apabila anda sulit untuk mengawasinya, maka pekerjakanlah beberapa orang untuk menjadi pengawas agar semua pekerjaan berjalan dengan lancar.

Kurangnya perhatian dalam berbagai macam pekerjaan di sebuah perusahaan akan berdampak buruk untuk perusahaan itu sendiri. Hal ini bisa disalahgunakan oleh beberapa orang yang ingin berkuasa di perusahaan tersebut. Tidak hanya itu, bagi mereka yang mempunyai tujuan menghancurkan usaha anda maka sangatlah mudah baginya untuk membuat kerusakan karena kurangnya perhatian dan pengawasan. Maka langkah ini perlu anda perhatikan juga sebagai penunjang keberhasilan dan keamanan usaha yang sedang anda bangun.

5. Lemahnya sistem kontrol

Bagi seseorang yang tidak bisa memanage usahanya dengan baik maka hal ini sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha anda. Lemahnya sistem kontrol tersebut bisa membuat usaha anda bangkrut dan hancur. Maka setidaknya anda bisa menguasai usaha yang sedang dijalankan sebesar 80%, sisanya serahkan kepada karyawan anda. 

Belajarlah memanage suatu usaha dari hal- hal kecil terlebih dahulu. Baru anda bisa memulai hal- hal yang besar. Seiring berjalannya waktu anda akan mengetahui bagaimana cara memanage usaha yang baik dan benar. Yang terpenting anda konsisten untuk melakukan hal tersebut dan lakukanlah secara bertahap. Jangan menginginkan sesuatu yang cepat atau instan karena semua itu akan mudah dan cepat hilang.

6. Kalah bersaing

Persaingan adalah hal yang biasa dalam sebuah usaha. Perlu anda ingat bahwa di dunia ini ada banyak sekali perusahaan yang berdiri. Baik yang baru merintis, berkembang bahkan sudah maju sekalipun. Maka siapa saja yang sudah merasa siap membangun usahanya maka harus siap juga menghadapi persaingan di pasar. Hukum pasar sangatlah ketat dan apabila anda sampai kalah dalam bersaing bisa jadi anda akan tersisihkan. Bisa juga usaha yang anda bangun mengalami kebangkrutan pada saat itu juga. Oleh karena itu diperlukanlah analisis pasar agar kita bisa memahami pasar yang kita hadapi. Contohnya ketika ada banyak orang yang mengikuti usaha anda atau membuat usaha yang sama dengan anda. Maka yang perlu anda lakukan adalah membuat langkah inovasi agar orang- orang tidak bisa meniru lebih dalam lagi. Banyak cara dan solusi menangani persaingan di dunia usaha, pelajari dan terapkanlah agar usaha anda berjalan dengan lancar.

7. Kurangnya modal

Terakhir adalah kurangnya modal untuk membangun atau mengembangkan usaha yang kita jalankan. Besarnya pengeluaran dibandingkan dengan pemasukan bisa juga menjadi masalah dalam dunia usaha. Maka pemasukan pun sangat benar- benar diperhitungkan agar sebuah perusahaan berjalan dengan lancar. Maka hindarilah keenam faktor di atas agar terhindar dari kurangnya pemasukan dan bertambahnya jumlah pengeluaran. Jika semua ini sampai terjadi bisa saja anda akan terancam bangkrut atau ada juga yang mengambil langkah terakhir dengan cara meminjam dana di bank. Boleh saja jika anda mau, tapi bagaimana jika semua itu tetap tidak bisa merubah semuanya maka anda akan terlilit hutang. Perhitungkanlah apapun yang membuat resiko amat besar. Memang benar bahwa resiko itu harus dihadapi, tapi resiko yang bagaimana dulu? resiko disini adalah masalah yang datang tanpa kita duga. Sedangkan meminjam dana, tidak bisa mengelola lalu terlilit hutang itu adalah resiko yang sudah kita ketahui tapi tetapi mengambil jalan tersebut.

Itulah 7 penyebab kegagalan yang harus kita perhatikan baik- baik. Mulailah menjadi pengusaha dan pembisnis yang cerdas agar usaha anda menjadi maju. Salam sukses selalu...

No comments:

Post a Comment