Tuesday, August 9, 2016

FAKTA ATAU ASUMSI?

FAKTA ATAU ASUMSI?

Sebelum tahun 1954 adalah “fakta” bahwa tidak ada orang yang bisa lari mencapai 1 mil kurang dari 4 menit. Saat itu dianggap bahwa struktur dan kekuatan tubuh manusia memang tidak bisa lari lebih cepat dari itu. Yang menjadi pertanyaan ialah, saat dikatakan bahwa kita tidak mampu berlari lebih cepat lagi, apakah suatu fakta atau asumsi saja? Temukan jawabannya!

Saya tahu, Anda sudah menebaknya. Ternyata semua itu hanyalah asumsi saja. Yang benar adalah bukan “tidak ada” tetapi “belum ada”. Sebab pada tahun 1954, seorang pelari dari Inggris bernama Roger Bannister memecahkan semua asumsi yang ada. Dia mampu mencapai 1 mil dengan waktu hanya 3 menit 59,4 detik.

Apakah Bannister memiliki bakat yang berbeda dengan orang lain? Tidak, sebab dalam 3 tahun berikutnya ada 16 pelari yang mampu memcapai 1 mil dengan waktu kurang dari 4 menit. Kemanakah mereka sebelum tahun 1954?

Bahkan, keenambelas pelari itu tidak belajar kepada Bannister, sebab banister belum menjadi seorang pelatih. Mereka hanya melihat contoh, mereka hanya terbuka pikirannya bahwa mencapai 1 mil bisa diraih dengan waktu kurang dari 4 menit. Dulu, mereka terperangkap oleh asumsi yang sebaliknya. Dulu, mungkin mereka mengatakan “tidak mungkin” saat disuruh larih lebih cepat dari 4 menit untuk 1 mil.

Dalam sebuah tulisannya, Bannister mengatakan bahwa untuk mencapai kemampuan seperti itu ialah dengan memperkuat mental, atau mindset para pelari terlebih dahulu. Semua energi yang dimiliki manusia bisa dikeluarkan dengan sikap mental yang benar. Energi dalam pikiran tidak terbatas.


Selanjutnya, Bannister mengembangkan sebuah metode pelatihan lari yang justru menitikberatkan pada pengkondisian pikiran. Tidak melulu pada teknik dan melatih kekuatan fisik. Fisik dan teknik tetap harus dilatih, namun akan percuma jika kondisi pikiran si atlit belum terkondisikan.

Jika kita cermati, hampir semua legenda olahraga memiliki pikiran besar dan positif. Muhammad Ali, Tiger Wood, dan Michael Jordan adalah contoh-contoh bintang olah raga yang memberikan perhatian besar pada pola pikir atau mindset mereka.

Jadi, jangan terlalu cepat untuk mengatakan tidak mungkin, tidak bisa, mustahil, tidak realistis, dan kata-kata sejenisnya. Bisa saja pikiran kitalah yang membatasinya. Percayalah banyak hal yang asalnya terlihat seperti tidak mungkin, menjadi mungkin setelah Anda meningkatkan pola pikir Anda.

No comments:

Post a Comment